SEBUAH PEMBERIAN

SETELAH MENAMATKAN PENGAJIAN PERGURUAN AKU DIHANTAR KE SABAH. PENGALAMAN MENJADI PEMIMPIN PELAJAR DI MPSI DAN KURSUS KEPIMPINAN YANG AKU HADIRI MENYEBABKAN DIRIKU MENEBAL DENGAN SEMANGAT DAN KEKUATAN ROHANIAH DAN ALAMIAH UNTUK BERBAKTI KEPADA ANAK-ANAK BUMI DI BAWAH BAYU. SEMUA INI AKU TERIMA DENGAN REDHA ATAS PEMBERIAN ALLAH.

SEBUAH PEMBERIAN

Lautan yang diberikan padaku
ombaknya bertebaran
gelombangnya menjulang menjilat fajar
mematikan langkah-langkah ketenangan
pada laut yang bertebaran mega.

Bumi yang diberikan padaku
kemuncaknya merapi menyala
tanahnya merekah
datarannya penuh pepasir bagai sahara
bahang berbisa.

Langit yang diberikan padaku
wajahnya mengamit potret gelap
menutup sinar cahaya
tirai malam gelisah.

Bulan yang diberikan padaku suram duka
dilayar bahtera.

Cuma mentari yang tetap di tapaknya
merangkul kekeringan merakam kepanasan
mengabadikan kengerian di lembah
yang tiap kali bicara
ianya sebuah pemberian.

Akhbar Harian Ekspres
19 februari 1986

Puisi ini adalah puisi pertama aku tulis ketika hati amat risau berada diperantauan.  Seingat aku ku tulis jam 2.30 pagi dan sebaik sahaja selesai aku menulis sajak ini, aku merasakan sebuah ketenangan meresap dalam dadaku.

Sesungguhnya, semua pemberian dan pengalaman adalah pemberian dan ujian Allah untuk menguji kecekalan dan kelemahan insan,  WASSALAM, AMIN  

Comments

Popular posts from this blog

Kembali Menapak Jalanan Pulang

Pertemuan Denganmu Sahabat

Masa-masa Penantian